Biaya EEG Rekam Otak di Rumah Sakit: Umum & BPJS

Biaya EEG Rekam OtakElectroencephalography/electroencephalogram atau elektroensefalografi (EEG) merupakan sebuah tindakan tes untuk mengukur aktivitas listrik di otak. Dimana tindakan tersebut nantinya akan dilakukan mengunakan alat berbentuk cakram logam kecil (elektroda) yang terpasang pada kulit kepala pasien.

Secara garis besarnya, tes tersebut bisa mengidentifikasi aktivitas listrik yang abnormal di otak sehingga memungkinkan dokter untuk mendiagnosis adanya kelainan sistem saraf atau penyakit otak tertentu pada pasien. Perlu diketahui, pemeriksaan EEG sendiri biasanya dilakukan oleh spesialis terlatih bernama neurofisiologi klinis.

Untungnya, di Indonesia sendiri saat ini pemeriksaan EEG rekam otak sudah bisa dilakukan di berbagai macam rumah sakit, entah itu rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Maka dari itu, besaran biaya untuk melakukan tindakan pemeriksaan otak tersebut juga nantinya akan bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing rumah sakit.

Nah, apabila diantara kalian berencana ingin melakukan pemeriksaan EEG rekam otak di rumah sakit terdekat, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu besaran biayanya. Untuk membantunya, kali ini kami akan menjelaskan mengenai biaya EEG rekam otak di rumah sakit bagi pasien umum dan BPJS disertai sejumlah efek sampingnya.

Fungsi EEG Rekam Otak

Sebelum pembahasan poin utama mengenai biaya EEG rekam otak di rumah sakit lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu beberapa fungsi ataupun kegunaannya. Dimana fungsi utama EEG yaitu untuk mendeteksi dan menyelidiki epilepsi, kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami kejang berulang atau kambuhan.

Melalui tes rekam otak ini, dokter nantinya bisa mengidentifikasi jenis epilepsi yang pasien alami, hal-hal yang mungkin memicu terjadinya kejang berulang serta jenis pengobatan ataupun penanganan terbaiknya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu pemeriksaan EEG rekam otak juga bisa dilakukan untuk beberapa kondisi lain.

Indikasi EEG Rekam Otak

Secara garis besarnya, dokter akan merekomendasikan seseorang untuk menjalani pemeriksaan EEG rekam otak apabila dicurigai adanya gangguan otak. Selain itu, ketika pasien merasa mengalami gejala penyakit yang berhubungan dengan otak, mereka juga akan dianjurkan untuk menjalani EEG.

Sebagai bahan gambaran, di bawah ini adalah beberapa kondisi ataupun indikasi seseorang perlu menjalani pemeriksaan EEG rekam otak di rumah sakit.

  • Disfungsi otak.
  • Peradangan otak.
  • Tumor di kepala.
  • Gangguan tidur.
  • Trauma pada kepala.
  • Kerusakan otak akibat cedera.
  • Demensia.

Prosedur EEG Rekam Otak

Prosedur EEG Rekam Otak

Ketika hendak mengetahui besaran biaya EEG rekam otak di rumah sakit, maka tentunya kalian juga harus memahami bagaimana prosedur tindakannya. Pada umumnya, tindakan pemeriksaan EEG rekam otak akan membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 45 sampai 60 menit.

Sebelum melakukan pemeriksaan, pasien wajib memberitahu dokter terkait obat, resep ataupun suplemen apa saja yang pernah dikonsumsi. Sebelum tes, dokter juga biasanya akan mengukur kepala pasien untuk menentukan lokasi penempatan elektroda EEG. Agar lebih jelasnya, berikut adalah prosedur EEG rekam otak.

  • Pertama-tama, pasien diminta untuk berbaring di meja atau tempat tidur.
  • Langkah berikutnya perawat nantinya akan menempatkan 20 sensor kecil di kulit kepala pasien.
  • Setelah berhasil terpasang, nantinya layar komputer akan menampilkan aktivitas otak pasien berupa serangkaian garis.
  • Tahap selanjutnya pasien akan diminta untuk rileks dengan mata terbuka dan tertutup.
  • Pasien juga nantinya akan diminta untuk bernapas dalam dan cepat serta menatap cahaya berkedip karena hal ini bias mengubah pola gelombang otak.
  • Terakhir, perawat akan melepas elektroda serta membersihkan lem yang digunakan untuk menempelkannya di kulit kepala pasien.

Biaya EEG Rekam Otak

Setelah memahami beberapa kegunaan atau fungsi, indikasi hingga prosedur EEG rekam otak di rumah sakit, maka selanjutnya tinggal mencari tahu besaran biayanya. Seperti halnya besaran biaya CT scan kepala, besaran biaya tes EEG rekam otak juga nantinya akan berbeda di sejumlah rumah sakit.

Perbedaan biaya tersebut biasanya disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya yaitu kelengkapan rumah sakit. Daripada penasaran, di bawah ini akan kami jelaskan mengenai besaran biaya EEG rekam otak di rumah sakit seluruh Indonesia, entah itu untuk pasien umum maupun BPJS.

Pasien Umum

Bagi pasien umum, saat ini besaran biaya EEG rekam otak di rumah sakit dengan fasilitas standar berada di kisaran Rp 300.000 sampai Rp 400.000 per tindakan. Sementara di sejumlah rumah sakit dengan fasilitas lebih bagus, biaya pemeriksaan EEG bisa dimulai dari Rp 800.000 sampai Rp 1 jutaan.

Perlu diingat, besaran harga pemeriksaan EEG rekam otak di rumah sakit tersebut hanya sebuah estimasi, belum termasuk buaya biaya dokter serta pengobatan ataupun perawatan penunjang lainnya. Maka dari itu, sebaiknya siapkan anggaran dana 30% lebih banyak dari estimasi di atas ketika ingin melakukan tes EEG rekam otak.

Pasien BPJS

Untuk para pasien peserta BPJS, kalian bisa mendapatkan fasilitas tes EEG rekam otak secara gratis tanpa biaya sepeserpun. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya EEG merupakan sebuah tes laboratorium yang dibutuhkan untuk pemeriksaan beberapa penyakit kronis seperti epilepsi serta tumor otak.

Akan tetapi, untuk mendapatkan fasilitas gratis tersebut, tentunya para pasien harus mengikuti seluruh prosedur dan ketentuan BPJS supaya biaya bisa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Selain itu, nantinya pasien juga harus mendapat rujukan dari Faskes I dengan keterangan dokter yang memeriksanya.

Efek Samping EEG Rekam Otak

Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai besaran biaya EEG rekam otak di rumah sakit disertai dengan prosedur tindakannya. Sebagai informasi tambahan, sebenarnya tes EEG rekam otak yang digunakan di dalam dunia medis merupakan prosedur aman untuk dilakukan.

Dimana elektroda yang merekam aktivitas listrik di otak pasien pun nantinya tidak akan menimbulkan risiko sengatan listrik. Pada umumnya, para pasien hanya akan merasa lelah serta mempunyai rambut berantakan setelah tes atau pemeriksaan selesai dilakukan.

Pada beberapa kasus tertentu, pasien mungkin merasakan pusing dan kesemutan di area bibir serta jari tangan pada saat tes dilakukan. Selain itu, mereka juga mungkin akan mengalami ruam, kemerahan atau iritasi kulit dimana elektroda dipasangkan, meskipun sangat jarang terjadi.

Kesimpulan

Demikian sekiranya penjelasan dari kodebpjs.com seputar besaran biaya EEG rekam otak di rumah sakit dilengkapi dengan prosedur hingga efek sampingnya, entah itu untuk pasien umum maupun BPJS. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika ingin menjalani tes EEG rekam otak di rumah sakit terdekat.

Sumber gambar : verywellhealth.com, emergency-live.com