Kode ICD 10 Striktur Uretra: Penyebab, Gejala & Pengobatan

Kode ICD 10 Striktur Uretra – Kode ICD tentu bagi sebagian orang sudah tidak asing lagi. Di mana kode ICD memiliki fungsi untuk menganalisa suatu penyakit, gejala dan dan beragam gangguan medis lainnya. Yang mana ICD ini ditentukan World Health Organization (WHO) dan berlaku di semua lembaga kesehatan di seluruh dunia.

Dengan begitu dari banyaknya penyakit atau masalah kesehatan yang ada pada tubuh manusia, nantinya akan memiliki kode ICD yang berbeda satu sama lain. Nah tentu saja bagi orang awam, untuk mengetahui semua kode ICD 10 tersebut merupakan hal tidak mungkin. Itu dikarenakan kode sangatlah banyak dan disetiap penyakit berbeda.

Dengan demikian, pada pembahasan kali ini kodebpjs akan sajikan informasi mengenai salah satu kode ICD dari gangguan kesehatan yang ada dan bisa menyerang tubuh manusia. Di mana yang akan di bahas sendiri adalah kode ICD 10 atau kode diagnosa BPJS Kesehatan dari penyakit bernama striktur uretra.

Teruntuk sebagian dari Anda pastinya akan sedikit asing mengenai apa itu sebenarnya striktur uretra. Tidak perlu khawatir, karena selain bahas kode ICD 10-nya kami juga akan sampaikan informasi terkait penyakit striktur uretra dari penyebab, gejala, pengobatan dan pencegahannya jadi simak terus sampai akhir.

Kode ICD 10 Striktur Uretra

Apa Itu Striktur Uretra

Sebelum berlanjut ke pembasahan terkait akan kode ICD atau kode diagnosa BPJS dari penyakit bernama striktur uretra. Sebaiknya ketahui dahulu apa pengertian penyakit striktur uretra sehingga saat berlanjut ke pembahasan kode ICD Anda sudah mengetahuinya.

Di mana striktur uretra adalah sebuah kondisi ketika uretra menyempit, sehingga aliran urine menjadi sedikit terhambat. Striktur uretra umum akan dialami oleh pria dewasa. Namun, bukan tidak mungkin jika kondisi akan dialami oleh bayi baru lahir maupun seorang wanita (meskipun jarang).

Kode ICD 10 Striktur Uretra

Untuk yang penasaran dan bertanya akan kode ICD 10 dari gangguan kesehatan pada striktur uretra. Di mana kode ICD gangguan kesehatan tersebut akan berbeda dengan kode ICD 10 dari penyakit lainnya seperti kode ICD 10 hernia inguinalis dan lainnya yang dapat menyerang area tubuh manusia.

Lalu berapa kode ICD dari striktur uretra itu sendiri? Mengenai kode ICD 10 striktur uretra yaitu N35.9. Seperti sudah dibilang di atas, kode tersebut akan berbeda dengan kode penyakit lain. Jadi perlu Anda ingat atau ketahui kode tersebut.

Penyebab Striktur Uretra

Penyebab Striktur Uretra

Jika sudah tahu akan kode ICD 10-nya, kemudian Anda juga perlu mengetahui apa penyebab yang menjadikan striktur uretra muncul di jaringan parut (bekas luka) di saluran kencing. Nah beka beberapa penyebab yang menjadikan bekas luka tersebut muncul diantara lainnya seperti:

  • Adanya kelainan bawaan pada uretra atau saluran kencing.
  • Cedera uretra, penis, selangkangan maupun panggul.
  • Pembesaran prostat jinak (Benign prostatic hyperplasia).
  • Penderita alami anker uretra atau kanker prostat
  • Penggunaan kateter dalam jangka waktu cukup panjang.
  • Prosedur medis yang dilakukan dengan memasukkan alat ke uretra (endoskopi saluran kemih atau brakiterapi pada pasien kanker prostat).
  • Setelah melakukan operasi pengangkatan kelenjar prostat.
  • Terapi radiasi (Radioterapi).
  • Terjadi infeksi atau peradangan pada prostat (prostatitis).
  • Terjadi infeksi menular seksual (gonore dan chlamydia).
  • Uretritis / peradangan uretra sering kambuh.

Gejala Striktur Uretra

Gejala Striktur Uretra

Selain penyebab Anda juga perlu mengetahui gejala-gejala yang muncul pada penderita striktur uretra. Agar nantinya bisa segera menangani jika terjadi gejala-gejala yang cukup mengkhawatirkan atau membahayakan penderita striktur uretra. Untuk gejala umum striktur uretra sendiri seperti misalnya:

  • Adanya rasa tidak puas setelah buang air kecil, seperti masih ada yang tersisa.
  • Aliran urine melemah atau jumlah urine berkurang saat buang air kecil.
  • Aliran urine yang keluar seperti disemprotkan atau ada dorongan lebih.
  • Buang air kecil terasa lebih sering karena volume urine keluar sedikit-sedikit.
  • Keluarnya darah pada urine atau sperma.
  • Keluarnya cairan selain urine dari uretra.
  • Penis membengkak atau membesar.
  • Munculnya rasa nyeri di panggul atau perut bagian bawah.
  • Sering merasa seperti ingin buang air kecil meskipun baru saja mengeluarkannya.
  • Terasa kesulitan, harus mengejan, atau muncul ras merasa nyeri saat buang air kecil.
  • Tidak bisa menahan saat ingin buang air kecil meskipun baru buang air kecil.
  • Warna urine cukup gelap.

Pengobatan Striktur Uretra

Pengobatan Striktur Uretra

Jika mengalami gejala-gejala di atas dan membuat tidak nyaman, maka silakan datang ke dokter guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Secara umum dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan dengan menanyakan terlebih dahulu gejala yang muncul. Jika sudah maka dokter berlanjut dengan melakukan pengobatan seperti:

1. Pelebaran Uretra

Pelebaran uretra dilakukan guna memasukkan kabel kecil ke dalam uretra hingga kandung kemih. Di mana prosedur ini akan terus diulang beberapa kali dengan ukuran kabel yang semakin lama semakin mendekati ukuran uretra normal.

2. Uretroplasti

Uretroplasti menjadi pengobatan selanjutnya yang bisa dilakukan untuk atasi striktur uretra. Di mana uretroplasti merupakan tindakan untuk mengangkat jaringan yang menyempit dan membentuk ulang uretra. Secara umum uretroplasti dilakukan pada striktur uretra yang terbilang parah.

3. Uretrotomi

Uretrotomi merupakan prosedur di mana dilakukan guna melihat lokasi jaringan parut, dengan cara memasukkan selang kecil berkamera ke uretra. Jika lokasi jaringan parut berhasil diketahui, maka dokter akan mulai memasukkan pisau bedah kecil untuk memotong jaringan tersebut sehingga saluran uretra kembali melebar.

4. Pembelokan Aliran Urine

Pengobatan striktur uretra selanjutnya adalah dengan melakukan pembelokan aliran urine dengan membuat lubang di perut sebagai jalan baru untuk keluarnya urine. Biasanya tindakan ini dilakukan jika kondisi kandung kemih telah rusak parah dan perlu diangkat.

5. Pemasangan Stent

Selain itu, dokter juga bisa melakukan pemasangan stent (pipa elastik) atau kateter secara permanen yang berfungsi sebagai jalan ke luarnya urine. Tindakan dokter ini dilakukan jika striktur uretra termasuk sudah parah.

Di sisi lain, dokter juga akan memberikan resep antibiotik untuk mencegah infeksi urine. Antibiotik ini akan diberikan dalam jangka waktu panjang sampai saluran uretra kembali melebar dan urine keluar secara normal seperti biasanya.

Pencegahan Striktur Uretra

Karena salah satu penyebab striktur uretra merupakan infeksi menular seksual. Maka sangat disarankan untuk melakukan hubungan seksual yang aman sebagai langkah pencegahan yang tepat agar tidak terserang penyakit membahayakan bernama striktur uretra ini.

Mungkin itu saja informasi terkait kode ICD 10 dan informasi terkait lain mengenai gangguan kesehatan striktur uretra yang dapat kodebpjs.com sajikan. Semoga dengan adanya pembasahan kode ICD 10 striktur uretra di atas bisa bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.