√ Kode ICD 10 Hiperpireksia: Penyebab, Gejala & Cara Mengobati

Kode ICD 10 Hiperpireksia – Badan Kesehatan Dunia atau lebih dikenal dengan nama WHO (World Health Organization) telah mengelompokan setiap penyakit dalam bentuk kode ICD 10. Dari setiap kode ICD 10 mewakili nama penyakit, diagnosis hingga cara menanganinya.

Selain itu, setiap kode ICD 10 yang berlaku untuk masing-masing penyakit juga tercantum dalam daftar kode diagnosa BPJS Kesehatan. Bagi yang belum tahu, kode ICD 10 sendiri memiliki fungsi sebagai data pelengkap laporan medis serta diskusi soal penanganan.

Bicara mengenai kode ICD 10, melalui artikel berikut kami bakal menjelaskan informasi seputar kode ICD 10 yang berlaku untuk penyakit Hiperpireksia. Belum tahu apa itu penyakit Hiperpireksia? Simak terus artikel ini untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut.

Selain informasi kode ICD 10 untuk Hiperpireksia, kami juga mempunyai pembahasan soal penyebab, gejala bahkan bagaimana cara mengobati penyakit ini yang pastinya bermanfaat bagi kalian penderita Hiperpireksia. Baiklah, tanpa perlu berlama-lama lagi langsung saja simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Apa Itu Hiperpireksia ?

Apa Itu Hiperpireksia

 

Seperti biasa sebelum masuk ke inti pembahasan, terlebih dahulu kami bakal menjelaskan sedikit mengenai apa itu penyakit Hiperpireksia. Jadi, dalam Dunia medis Hiperpireksia diartikan sebagai kondisi suhu tubuh yang mencapai 41 derajat celsius, hampir sama seperti Febris dan penyakit demam lainnya.

Dengan begitu, Hiperpireksia juga bisa dikatakan sebagai penyakit demam pada umumnya, hanya saja peningkatan suhu tubuh penderita terbilang cukup ekstrim. Lalu apakah penyakit Hiperpireksia mempunyai resiko yang cukup serius?

Berdasarkan informasi yang kami peroleh, penyakit Hiperpireksia memiliki resiko yang cukup berbahaya jika tidak segera ditangani. Risiko yang ditimbulkan mulai dari kerusakan organ dalam tubuh sampai dengan kematian.

Kode ICD 10 Hiperpireksia

Kode ICD 10 Hiperpireksia

Setelah menyimak sedikit penjelasan seputar penyakit Hiperpireksia, selanjutnya kami bakal menginformasikan terkait kode ICD 10 yang berlaku untuk penyakit tersebut. Dalam hal ini WHO dan BPJS Kesehatan mencantumkan kode ICD 10 R50.9 untuk menyebutkan penyakit Hiperpireksia.

Sementara itu, data kode ICD 10 tersebut bisa bermanfaat untuk kalian para pekerja medis dalam membuat laporan mengenai suatu penyakit. Bukan hanya itu, kode ICD 10 juga berfungsi sebagai bahan dasar untuk mengelompokan CBG (diagnostic-related groups) pada sistem penagihan pembayaran biaya pelayanan.

Penyebab Penyakit Hiperpireksia

Penyebab Penyakit Hiperpireksia

Kemudian sesuai janji diatas bahwa kami juga punya informasi seputar penyebab Hiperpireksia. Jadi, kondisi demam diatas rata-rata ini kerap terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut :

  • Terinfeksi Virus atau Bakteri
  • Imunisasi atau efek suntik Vaksin COVID-19
  • Keracunan makanan atau minuman
  • Kelelahan
  • Perdarahan Intrakranial
  • Memiliki riwayat penyakit Kawasaki (khusus anak-anak)
  • Produksi Hormon Tiroid berlebih
  • Efek samping obat-obatan atau antibiotik untuk mengobati kejang hingga tekanan darah tinggi

Khusus untuk efek samping dari suntik Vaksin, obat-obatan dan antibiotik, kami sarankan untuk segera menghubungi Dokter yang menangani kasus tersebut apabila mengalami Hiperpireksia.

Gejala Penyakit Hiperpireksia

Gejala Penyakit Hiperpireksia

Selain memiliki penyebab dari beberapa faktor diatas, penyakit Hiperpireksia juga bisa dilihat dari beberapa gejala yang ditimbulkan. Berikut adalah gejala atau indikasi bahwa seseorang bakal mengalami Hiperpireksia, antara lain :

  • Mengalami dehidrasi
  • Produksi keringat berlebih
  • Kepala terasa pusing / migrain
  • Otot kram
  • Merasa mual
  • Pupil mengecil
  • Susah buang air kecil

Oleh karena itu, saat mengalami gejala seperti diatas, kami sarankan untuk segera melakukan cek suhu tubuh menggunakan Termometer atau melakukan tensi darah. Apabila gejala tersebut benar-benar mengacu pada penyakit Hiperpireksia maka segera cari pertolongan medis.

Cara Mengobati Hiperpireksia

Cara Mengobati Hiperpireksia

Mengenai pengobatan pasien Hiperpireksia sebenarnya bisa dilakukan tanpa harus pergi ke Dokter. Namun cara ini tentu hanya berlaku apabila kondisi pasien belum terlalu parah. Berikut adalah metode pengobatan Hiperpireksia secara mandiri :

  • Kompres menggunakan air Es
  • Perbanyak minum air putih
  • Minum air kelapa muda untuk menetralisir racun di dalam tubuh

Melalui cara diatas, penderita Hiperpireksia bisa menurunkan suhu tubuh kembali normal di angka 36 – 37 derajat celsius. Namun ketika setelah melakukan cara diatas ternyata demam masih tetap saja tinggi bahkan bertambah, maka segera bawa ke Dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih serius.

Biasanya pasien Hiperpireksia bakal diberikan cairan Intravena (IV) guna mengatasi dehidrasi dan diberi obat-obatan Antiroid. Selain itu, Dokter juga akan memberikan obat Dantrolene apabila pasien mengalami efek samping dari obat Anestesi.

Demikianlah informasi dari kodebpjs.com mengenai kode ICD 10 Hiperpireksia menurut WHO dan BPJS Kesehatan. Selain itu, diatas kami juga memberikan penjelasan lengkap seputar penyebab, indikasi hingga metode pengobatan yang bisa diterapkan untuk penderita Hiperpireksia.