√ Kode ICD 10 Menorrhagia: Penyebab, Gejala & Pengobatan

Kode ICD 10 Menorrhagia – Kode ICD menjadi sebuah sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda penyakit pada tubuh manusia. Untuk para tenaga medis, tentu saja kode ICD 10 sudah tidak asing lagi.

Karena setiap tenaga medis terutama dokter akan diminta membuat sebuah laporan kesehatan yang berisi diagnosis penyakit hingga cara penanganan dari pasien. Dalam diagnosis ini nantinya disertakan kode ICD dari penyakitnya.

Nah dari banyaknya penyakit yang ada, tentu kode ICD juga akan berbeda satu sama lain dari setiap penyakit yang dialami pasien. Tentu saja tidak semua tenaga medis atau Anda mengetahui setiap kode ICD 10-nya.

Berbicara mengenai kode ICD 10 tersebut, pada pembahasan kali ini kami akan sajikan salah satu kode ICD dari gangguan kesehatan yang terjadi pada wanita atau perempuan yaitu kode ICD menorrhagia (pendarahan berlabih saat haid).

Kode ICD 10 Menorrhagia

Apa Itu Menorrhagia

Menorrhagia adalah istilah medis untuk menggambarkan jumlah darah yang keluar saat haid berlebihan atau haid berlangsung dalam waktu lebih dari 7 hari. Yang mana kondisi ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari hingga memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Saat masa menstruasi, jumlah darah yang masih dianggap normal adalah sekitar 30-40 ml per siklus. Nantinya seorang wanita dianggap mengalami haid berlebihan jika jumlah darah yang dikeluarkan lebih dari 80 ml (sekitar 16 sendok teh) per siklus.

Kode ICD 10 Menorrhagia

Lalu untuk kode ICD 10 menorrhagia sendiri adalah N92.0, ini jelas berbeda dengan kode ICD 10 pendarahan lain atau bahkan penyakit lainnya. Untuk lebih bisa melihat kode ICD atau kode diagnosa BPJS Kesehatan lain, di pembahasan sebelumnya sudah pernah kami sajikan.

Penyebab Menorrhagia

Penyebab Menorrhagia 1

Untuk penyebab menorrhagia terbilang cukup banyak, namun tidak semua penyebab tersebut dapat diidentifikasi. Walau demikian, ada beberapa kondisi yang umum dan menjadi pemicu terjadinya menorrhagia, diantara lainnya seperti:

  • Ketidakseimbangan hormon seperti sindrom ovarium polikistik, obesitas, hipotiroidisme, dan resistensi insulin.
  • Gangguan pertumbuhan jaringan pada rahim, seperti radang panggul, fibroid rahim, endometriosis, adenomyosis dan polip rahim.
  • Gangguan pada ovarium yang akibatkan proses ovulasi tidak terjadi sebagaimana semestinya.
  • Kelainan genetik terutama yang mempengaruhi proses pembekuan darah (penyakit von Willebrand).
  • Efek samping obat-obatan seperti obat antiradang, obat hormon, antikoagulan, obat yang digunakan pada kemoterapi, serta suplemen herbal mengandung gingseng, ginkgo biloba, dan kedelai.
  • Alat kontrasepsi seperti pil KB serta IUD (KB spiral).
  • Penderita juga alami kanker rahim atau serviks.

Gejala Menorrhagia

Dalam hal ini, menstruasi adalah proses peluruhan dinding rahim yang ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina. Normalnya, menstruasi terjadi setiap 21-35 hari sekali, lamanya 2-7 hari per siklus.

Saat kondisi pendarahan terlalu banyak yang keluar 30-40 ml (sekitar 6-8 sendok teh) per siklus, maka itu bisa diartikan Anda alami keadaan menorrhagia. Lalu apa gejala lain yang muncul tersebut? Ini dia beberapa gejala yang bisa muncul:

  • Darah keluar memenuhi 1 atau 2 pembalut setiap jamnya, secara beberapa jam berturut-turut.
  • Perlu mengganti pembalut ketika tidur di malam hari saat kondisi haid atau menstruasi.
  • Durasi keluarnya darah lebih dari 7 hari atau bahkan lebih.
  • Darah keluar disertai gumpalan-gumpalan darah berukuran sebesar koin atau lebih.
  • Darah keluar terlalu banyak membuat mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Terasa pusing saat di bawa berdiri.
  • Merasa kebingungan.
  • Rasa nyeri perut, mual, dan muntah.

Jika tak kunjung berakhir dan memunculkan beberapa gejala yang cukup mengkhawatirkan maka sangat dianjurkan untuk segera ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak terjadi hal lebih buruk.

Pengobatan Menorrhagia

Pengobatan Menorrhagia

Jika sudah konsultasikan ke dokter maka secara umum akan mulai penanganan dengan cara mendiagnosis terlebih dahulu. Jika sudah berhasil mendiagnosis dengan beberapa cara, maka selanjutnya penderita menorrhagia lanjut ditangani.

Di mana penanganan atau pengobatan menorrhagia biasanya dokter akan melakukan terapi yang akan disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Seperti misalnya pemberian obat-obatan yang digunakan, seperti di antaranya:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), bisanya diberikan untuk penderita menorrhagia ovulasi.
  • Pemberian pil kontrasepsi oral (OCPs).
  • Pemberian progestin atau obat yang paling sering diresepkan untuk menoragia.
  • Levonorgestrel intrauterine system.
  • Agonis hormon Gonadotropin-releasing (GnRH).
  • Estrogen terkonjugasi.
  • Asam traneksamat.
  • Manajemen bedah bisa saja dilakukan saat penyebabnya organik atau saat terapi medikamentosa alami kegagalan.

Pencegahan Menorrhagia

Untuk Anda perempuan yang alami haid berlebihan atau menorrhagia bisa saja alami komplikasi seperti anemia dengan ditandai sakit kepala, pusing, nafas pendek dan jantung berdebar. Kondisi ini bisa sebabkan nyeri haid parah hingga membutuhkan penanganan medis.

Lalu untuk pencegahan, menorrhagia sebenarnya sulit dicegah karena penyebabnya terlalu banyak. Namun langkah terbaik yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda memiliki faktor risiko atau gejala yang disampaikan di atas.

Demikian kiranya pembahasan terkait kode ICD 10 menorrhagia lengkap dengan informasi terkait lain yang dapat kodebpjs.com sajikan. Semoga adanya pembahasan kode ICD 10 menoragia di atas bisa bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.