√ Kode ICD 10 Sirosis Hepatis: Penyebab, Gejala & Pengobatan

Kode ICD 10 Sirosis Hepatis – Adanya kode ICD 10, tentu membuat seorang dapat mengetahui atau mengindeks penyakit secara mudah, terutama para tenaga medis. Nah dalam kode ICD inilah berbagai penyakit, gejala dan tanda-tanda akan di berikan kode yang berbeda.

Jika kesempatan sebelumnya sudah membahas mengenai kode ICD 10 dari penyakit paru dan jantung seperti kode ICD 10 PPOK, kode ICD 10 CAD dan kode ICD 10 CHF. Kali ini kodebpjs.com akan sampaikan informasi kode ICD 10 dari penyakit atau kelainan di hati.

Mungkin ada dari Anda yang belum tahu sama sekali penyakitnya seperti apa atau bahkan baru pertama kali mendengar penyakit yang akan di bahas ini. Di mana yang akan di bahas sendiri yaitu mengenai kode ICD dari sirosis hepatis.

Tidak perlu khawatir akan ketidaktahuan tersebut, karena pembahasan kali ini akan di bahas secara lengkap tidak hanya bahas mengenai kode ICD 10 saja. Melainkan akan membahas mengenai pengertian dari sirosis hepatis dan info penting lainnya.

Kode ICD 10 Sirosis Hepatis Penyebab Gejala Pengobatan

Nah, jika penasaran akan kode ICD 10 atau kode BPJS dari sirosis hepatis, berikut akan disampaikan secara lengkap di bawah ini. Dengan begitu, terus simak dan ikuti pembahasan kode ICD dari masalah kelainan hati ini sampai akhir.

Apa Itu Sirosis Hepatis?

Apa Itu Sirosis Hepatis

Sebelum berlanjut ke pembahasan mengenai kode ICD dari sirosis hepatis, terlebih dahulu Anda juga perlu tahu tahu pengertian sirosis hepatis sebenarnya itu apa. Agar nantinya Anda lebih jelas dan lebih paham mengenai penyakit satu ini.

Di mana sirosis hepatis sendiri merupakan kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya sebuah jaringan parut. Jaringan parut ini terbentuk akibat penyakit liver berkepanjangan. Seperti misalnya karena ada sebuah infeksi virus hepatis atau kecanduan alkohol.

Infeksi virus serta pengkonsumsian alkohol berlebihan nantinya bisa mencederai hati secara perlahan. Organ hati nantinya akan memperbaiki cedera tersebut dengan membentuk jaringan parut baru. Namun, jika rusaknya hati terus berlanjut, maka jaringan parut akan semakin mengganggu fungsi hati.

Kode ICD 10 Sirosis Hepatis

Kode ICD 10 Sirosis Hepatis

Nah, untuk kode ICD 10 atau kode diagnosa BPJS dari penyakit sirosis hepatis tentu banyak yang menanyakan dan tidak jarang orang awam mengetahuinya. Sama seperti kebanyakan kode penyakit lain, nantinya kode ICD ini berupa perpaduan antara huruf dan angka.

Di mana kode ICD 10 penyakit atau kelainan hati ini yaitu K 74.6. Di mana kode ini jelas berbeda dengan kode penyakit organ tubuh lain seperti KODE ICD 10 CAD, PPOK, CHF serta masih banyak dari kode BPJS penyakit lainnya.

Faktor Risiko Sirosis Hepatis

Faktor Risiko Sirosis Hepatis

Jika sudah tahu pengertian dari sirosis hepatis dan kode ICD 10 nya, maka selanjutnya Anda juga perlu tahu akan faktor risiko seorang bisa terkena sirosis hepatis. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seorang terserang penyakit hati bernama sirosis hepatis.

Seperti misalnya mengkonsumsi alkohol berlebihan, sering begadang atau kekurangan waktu tidur. Tidak hanya faktor itu saja, ada beberapa jenis makanan juga bisa meningkatkan faktor risiko seperti makanan berlemak, makanan manis, camilan tidak sehat, makanan dengan mengandung bahan pengawet.

Penyebab Sirosis Hepatis

Penyebab Sirosis Hepatis

Lalu untuk penyebabnya itu sendiri apa? Masih berkesinambungan dengan faktor risiko di atas, kebanyakan penyebab ini juga bisa disebabkan oleh hal yang sama seperti umumnya saja dikarenakan kebanyakan mengkonsumsi alkohol. Untuk penyebab lainnya seperti berikut:

  • Atresia bilier. Kelainan dari lahir atau kongenital dengan ditandai adanya gangguan saluran empedu pada bayi baru lahir.
  • Galaktosemia. Gangguan di mana terjadi akibat adanya gangguan metabolik langka terkait dengan cara tubuh memproses galaktosa.
  • Hemokromatosis. Penumpukan besi dalam tubuh yang bisa dikatakan sudah cukup banyak.
  • hepatis autoimun. Adanya peradangan hati pada saat sistem kekebalan tubuh menyerang hati.
  • hepatis viral kronis (hepatis B dan C).
  • Infeksi seperti skistosomiasis atau sifilis.
  • Kolangitis skleroza primer. Penyakit saluran empedu dengan tanda peradangan, penebalan, dan jaringan parut di saluran empedu.
  • Obat-obatan hepatotoksik.
  • Penyakit liver non-alkoholik atau biasa disebut dengan akumulasi lemak liver.
  • Penyakit Wilson. Kelainan bawaan di mana menyebabkan terlalu banyak tembaga menumpuk di organ.
  • Penyalahgunaan alkohol secara kronis.
  • Sindrom Alagille. Kelainan di mana diturunkan secara autosomal dominan akibat efek pada gen.
  • Sirosis bilier primer. Penyakit autoimun yang nantinya menyebabkan kerusakan progresif saluran empedu.
  • Sistik fibrosis atau fibrosis kistik yang merupakan adanya penyakit keturunan.

Gejala Sirosis Hepatis

Gejala Sirosis Hepatis

Sedangkan gejala yang timbul akibat sirosis hepatis sendiri bisa dikatakan cukup banyak. Ada beberapa faktornya, seperti misalnya yang umum dan muncul pada penderita sirosis hepatis diantaranya:

  • Adanya kumpulan cairan di rongga perut.
  • Area kulit serta pada bagian putih mata akan berubah warna menjadi kuning.
  • Berat badan mengalami penurunan turun dalam waktu singkat.
  • Energi turun, cepat lelah & lemas.
  • Gampang berdarah.
  • Gampang memar walaupun tidak ada benturan cukup keras.
  • Memerahnya area telapak tangan.
  • Mengecilnya buah zakar.
  • Menurunnya nafsu makan.
  • Mual bahkan bisa sampai muntah.
  • Muncul rasa gatal di kulit.
  • Payudara laki-laki akan ada perubahan seperti misalnya membesar.
  • Pembuluh darah terbentuk seperti sarang laba-laba.

Bahkan jika sirosis hepatis sudah termasuk sangat parah, penderita bisa menyebabkan komplikasi otak yang bisanya muncul kelainan seperti kebingungan, kesadaran menurun, serta bicara sudah mulai tidak jelas (pelo).

Diagnosis Sirosis Hepatis

Diagnosis Sirosis Hepatis

Untuk bisa mendiagnosis sirosis hepatis sendiri, nantinya hanya dokter yang bisa mengetahuinya. Apalagi sirosis hepatis stadium awal, tidak memunculkan gejala berarti bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Dengan begitu, pemeriksaan medis secara rutin dari dokter spesialis merupakan salah satu diagnosis yang sangat ampuh. Pemeriksaan medis sendiri bisa seperti pemeriksaan darah, fungsi hati, fungsi ginjal, hepatis B dan C, pembekuan sampai koagulasi darah.

Selain itu, pencitraan juga bisa membantu dokter untuk mendiagnosis sirosis hepatis , seperti misalnya melalui magnetic resonance elastography atau transient elastography untuk mendeteksi pengerasan liver. Bahkan bisa juga dilakukan melalui CT scan, MRI dan USG.

Pengobatan Sirosis Hepatis

Pengobatan Sirosis Hepatis

Setelah tahu pengertian, kode ICD 10 atau kode BPJS, faktor risiko, penyebab dan gejala yang muncul pada penyakit hati bernama sirosis hepatis. Anda juga tinggal tahu cara pengobatan harus dilakukan atas adanya masalah kesehatan berupa kelainan hati ini.

Sirosis hepatis sebenarnya tidak bisa disembuhkan, melainkan masih bisa bisa untuk ditangani. Ada beberapa tujuan utama pada pengobatan sirosis yaitu untuk menghentikan kerusakan hati dan mencegah komplikasi.

Tatalaksana diagnosis sirosis hepatis ini dilakukan nantinya berdasarkan penyakit yang mendasari dan keparahan sirosis. Sebagai contoh dengan membatasi konsumsi alkohol, menurunkan berat badan, obat-obatan untuk mengontrol hepatis serta untuk mengontrol gejala sirosis.

Bahkan pengobatan sirosis ini hanya bertujuan untuk mencegah kerusakan hati lebih parah lagi. Jika organ hati sudah tidak berfungsi, maka penderita sirosis hepatis perlu menjalani transplantasi hati atau mengganti organ hati rusak dengan organ hati sehat dari pendonor.

Pencegahan Sirosis Hepatis

Pencegahan Sirosis Hepatis

Lalu apa saja cara mencegah sirosis hepatis ini sendiri? Biaasanya pertanyaan seperti ini akan dilontarkan ketika mengetahui akan sirosis itu sendiri dan bahaya yang bisa dialaminya. Ada beberapa pencegahan bisa dilakukan, seperti misalnya:

  • Mengurangi atau berhenti total konsumsi alkohol.
  • Jaga pola makan seperti perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
  • Kurangi makanan berlemak dan gorengan.
  • Perhatikan berat badan agar tetap ideal, maka dari itu selalu rutin untuk olahraga.
  • Hindari faktor di mana bisa meningkatkan risiko infeksi hati.

Mungkin itulah informasi dapat kodebpjs.com sampaikan mengenai kode ICD 10 atau kode BPJS dari penyakit hati bernama sirosis hepatis . Semoga dengan adanya kode ICD 10 di atas bisa bermanfaat dan berguna bagi semua yang membutuhkan, terutama bagi Anda yang penasaran serta ingin tahu cara kodenya.